Info Sekolah
Senin, 29 Sep 2025
  • Teladan dalam Akhlak, Unggul dalam Prestasi | SMA Negeri 77 Jakarta: Sekolah Penggerak, Sekolah Ramah Anak | Jalan Cempaka Putih Tengah XVII, Jakarta Pusat, DKI Jakarta
  • Teladan dalam Akhlak, Unggul dalam Prestasi | SMA Negeri 77 Jakarta: Sekolah Penggerak, Sekolah Ramah Anak | Jalan Cempaka Putih Tengah XVII, Jakarta Pusat, DKI Jakarta
2 Agustus 2024

Theatre of Douven Beraksi Dalam Festival

Jum, 2 Agustus 2024 Dibaca 146x Uncategorized

Oleh : Endah Wijayanti | Jakarta, 30 Juli 2024

Pada hari Selasa  30 Juli 2024, sekitar 70 pelajar SMAN 77 Jakarta yang tergabung dalam Theatre of Douven (TOD) mengikuti lomba pada Festival Teater Pelajar (FTP). Kegiatan ini  dilaksanakan di  Gedung Pelatihan Seni Budaya Muhammad Mashabi, yang terletak  jalan KH. Mas Mansyur,  Tanah Abang Jakarta Pusat. Acara yang diselenggarakan oleh Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Pusat ini diikuti berbagai sekolah dengan waktu tampil yang telah ditentukan.

Persiapan  yang dilakukan siswa SMAN 77  adalah dengan latihan bersama sejak Januari  2024, namun mereka  baru secara  intens  berlatih kembali  beberapa bulan terakhir ini.

Pada hari yang dijadwalkan, mereka sudah mempersiapkan diri sejak pagi.  Para siswa  sudah memahami  apa yang akan mereka lakukan sesuai  dengan tanggung jawab masing-masing. Ada yang mempersiapkan  atribut atau peralatan yang diperlukan, ada yang bertugas   melakukan persiapan make up dan kostum, dan lain sebagainya.

Pada pukul 12.30 wib pementasan dimulai. Cerita berjudul “Tuyul Anakku”  karya WS Rendra ini  mengisahkan tentang Amin, seorang anak sekolah yang berasal dari keluarga sederhana dengan banyak saudara. Amin memiliki impian besar untuk menjadi orang kaya, dan untuk mewujudkan impian tersebut, ia bersedia melakukan apa saja. Dengan tekad yang kuat, Amin menjalani berbagai macam pekerjaan dan usaha, bahkan yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain.

Namun  dalam perjalanannya, Amin dihadapkan pada berbagai tantangan dan godaan yang menguji moralitas dan integritasnya. Dia mulai terlibat  cara-cara yang tidak selalu jujur dan sah, termasuk berurusan dengan dunia gaib.

Cerita ini  juga menggambarkan perjalanan Amin dalam mencari makna sebenarnya dari kebahagiaan dan kekayaan, serta pelajaran berharga tentang konsekuensi dari tindakan yang tidak bermoral. Akhirnya, Amin belajar bahwa kebahagiaan sejati tidak dapat dibeli dengan uang . Tentunya ada akibat  yang harus dibayar untuk setiap keputusan yang diambil.

Pesan yang ingin  disampaikan  adalah  bagaimana cara seseorang   bersyukur atas apa yang  dimiliki. Jika ingin menjadi kaya, harus  bekerja  yang tekun dengan cara halal,  bukannya menghalalkan segala cara.

Penampilan memukau yang   disajikan ternyata berhasil   membuat penonton terkesima. Bakat-bakat yang ada pada diri siswa terlihat dengan  penampilan yang apik dari masing-masing seperti  tokoh Amin, Rohayati, Momon, Resti, Bu Maklum, Pak Maklum, Bu Sabirin, Pak Sabirin, Kalisha, Kusut, Lala, Kodian, Boss, Mbah Topeng, dan para tuyul . Mereka menghayati  perannya sebagai aktor, sutradara, koreografi, musikus dan lain-lain. Rasa berjuang dengan penuh motivasi sudah muncul pada diri siswa,  didukung oleh Kepala Sekolah dan guru-guru SMAN 77 Jakarta.

Semangat terus!! Semoga  mendapatkan yang diharapkan  dan  yang diimpikan!

Dokumentasi foto oleh: Jack Danie

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar