Oleh : Endah Wijayanti | Jakarta, 30 Juli 2024
Pada hari Selasa 30 Juli 2024, sekitar 70 pelajar SMAN 77 Jakarta yang tergabung dalam Theatre of Douven (TOD) mengikuti lomba pada Festival Teater Pelajar (FTP). Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Pelatihan Seni Budaya Muhammad Mashabi, yang terletak jalan KH. Mas Mansyur, Tanah Abang Jakarta Pusat. Acara yang diselenggarakan oleh Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Pusat ini diikuti berbagai sekolah dengan waktu tampil yang telah ditentukan.
Persiapan yang dilakukan siswa SMAN 77 adalah dengan latihan bersama sejak Januari 2024, namun mereka baru secara intens berlatih kembali beberapa bulan terakhir ini.
Pada hari yang dijadwalkan, mereka sudah mempersiapkan diri sejak pagi. Para siswa sudah memahami apa yang akan mereka lakukan sesuai dengan tanggung jawab masing-masing. Ada yang mempersiapkan atribut atau peralatan yang diperlukan, ada yang bertugas melakukan persiapan make up dan kostum, dan lain sebagainya.
Pada pukul 12.30 wib pementasan dimulai. Cerita berjudul “Tuyul Anakku” karya WS Rendra ini mengisahkan tentang Amin, seorang anak sekolah yang berasal dari keluarga sederhana dengan banyak saudara. Amin memiliki impian besar untuk menjadi orang kaya, dan untuk mewujudkan impian tersebut, ia bersedia melakukan apa saja. Dengan tekad yang kuat, Amin menjalani berbagai macam pekerjaan dan usaha, bahkan yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain.
Namun dalam perjalanannya, Amin dihadapkan pada berbagai tantangan dan godaan yang menguji moralitas dan integritasnya. Dia mulai terlibat cara-cara yang tidak selalu jujur dan sah, termasuk berurusan dengan dunia gaib.
Cerita ini juga menggambarkan perjalanan Amin dalam mencari makna sebenarnya dari kebahagiaan dan kekayaan, serta pelajaran berharga tentang konsekuensi dari tindakan yang tidak bermoral. Akhirnya, Amin belajar bahwa kebahagiaan sejati tidak dapat dibeli dengan uang . Tentunya ada akibat yang harus dibayar untuk setiap keputusan yang diambil.
Pesan yang ingin disampaikan adalah bagaimana cara seseorang bersyukur atas apa yang dimiliki. Jika ingin menjadi kaya, harus bekerja yang tekun dengan cara halal, bukannya menghalalkan segala cara.
Penampilan memukau yang disajikan ternyata berhasil membuat penonton terkesima. Bakat-bakat yang ada pada diri siswa terlihat dengan penampilan yang apik dari masing-masing seperti tokoh Amin, Rohayati, Momon, Resti, Bu Maklum, Pak Maklum, Bu Sabirin, Pak Sabirin, Kalisha, Kusut, Lala, Kodian, Boss, Mbah Topeng, dan para tuyul . Mereka menghayati perannya sebagai aktor, sutradara, koreografi, musikus dan lain-lain. Rasa berjuang dengan penuh motivasi sudah muncul pada diri siswa, didukung oleh Kepala Sekolah dan guru-guru SMAN 77 Jakarta.
Semangat terus!! Semoga mendapatkan yang diharapkan dan yang diimpikan!
Dokumentasi foto oleh: Jack Danie
Tinggalkan Komentar